SI EKSOTIS, SANG BINTANG NEUTRON!
Dari sekian banyak bintang di angkasa, ada satu bintang yang
menarik perhatian ilmuwan hingga saat ini. Bintang neutron, begitu namnya,
menarik perhatian para ilmuwan karena kondisinya yang sangat ekstrem. Betapa
tidak. Bintang yang memiliki diameter hanya sekitar 25 km ini memiliki massa
sekitar 1,4 kali massa matahari atau setara dengan setengah juta kali massa
bumi. Dengan demikian medan gravitasi di permukaan bintang ini berkisar 200
milyar kali lebih kuat dari medan gravitasi di permukaan bumi.
Medan gravitasi
sebesar ini akan mampu meremukkan benda-benda yang ada dipermukaannya serta
atom-atom penyusun benda tersebut. Sebagai gambaran, seseorang yang jatuh ke
permukaan bintang neutron akan menabrak permukaannya dengan kecepatan 150.000
km per detik atau energi yang dihasilkan oleh tabrakan tersebut setara dengan
100 megaton ledakan nuklir. Tidak hanya sampai di situ. Sebuah bintang neutron
dapat memiliki medan magnetik hingga 100 gigatesla. Medan magnet sebesar itu
dapat menghancurkan semua informasi di dalam semua kartu kredit yang ada di
atas permukaan bumi, jika bintang neutron diletakkan pada orbit bulan. Sebagai
perbandingan, medan magnet bumi hanya berkekuatan sekitar 60 mikrotesla.
Apa itu Bintang Neutron?
Bintang neutron adalah jenis bintang padat yang bisa dihasilkan dari
keruntuhan gravitasi sebuah bintang berukuran besar setelah terjadi supernova. Bintang neutron diketahui sebagai bintang dengan ukuran
terkecil namun dengan kepadatan terbesar dibandingkan semua jenis bintang yang
telah dipelajari di alam
semesta; dengan radius
12–13 km, bintang neutron dapat memiliki massa sampai dua kali lebih besar
dari massa matahari.
Bintang
neutron (neutron star) adalah fase akhir siklus hidup bintang besar.Sehingga, dapat di simpulkan Bintang
neutron termasuk objek terpadat di alam semesta yang hampir keseluruhannya
terdiri dari neutron!
Proses Terbentuknya Bintang Netron
bintang neutron
berawal dari bintang biasa yang sudah kehabisan bahan bakar nuklirnya.
Bintang-bintang yang terlihat di malam hari mengalami kesetimbangan antara gaya
gravitasi yang berusaha mengerutkan bintang dan gaya-gaya akibat ledakan nuklir
yang berusaha membuyarkan materi bintang.
Saat bahan
bakarnya habis, gaya gravitasi mulai bekerja dan terjadilah serangkaian reaksi
fusi dan fisi nuklir yang diikuti dengan proses supernova, suatu ledakan maha
dahsyat yang memancarkan cahaya terang benderang mengalahkan seluruh cahaya
yang ada di galaksi tempat bintang bermukim.
Cahaya ini
muncul dari pelepasan energi akibat penurunan drastis massa bintang (hukun
kekekalan energi, E=mc2). Diyakini bahwa bintang netron berasal dari bintang
berukuran 15 hingga 30 kali matahari (meski demikian, angka ini terus berubah
dengan meningkatnya akurasi simulasi supernova). Bintang yang lebih berat akan
menjadi lubang hitam (black hole) sedangkan bintang yang lebih ringan akan
berakhir sebagai kerdil putih (white dwarf) jika mereka mengalami proses
serupa. Di samping itu, hukum kekekalan momentum akan menaikkan rotasi bintang
secara drastis, suatu penjelasan mengapa bintang neutron dapat berotasi hingga
600 putaran per detik.
Dari informasi
energi ikat nuklir diketahui bahwa reaksi fusi yang terjadi akan berhenti jika
material bintang telah menjadi besi. Dengan demikian terjadi penumpukan besi
hingga massa bintang neutron menjadi 1,4 kali massa matahari. Setelah mencapai
fase ini gaya degenerasi elektron yang selama ini mampu melawan gaya pengerutan
gravitasi mulai menyerah. Tekanan gravitasi yang sangat kuat akan memicu proses
URCA, yaitu proses penggabungan proton dan elektron menjadi netron dan
neutrino. Karena neutrino sangat halus, diyakini ia berinteraksi sedikit sekali
dengan material bintang dan, setelah membantu terjadinya proses supernova,
neutrino akan pergi. Tinggalah netron yang selanjutnya membentuk bintang
neutron.
Struktur Bintang Nuetron
Gaya gravitasi
di permukaan bintang neutron sangat besar, 200 milyar kali lebih kuat dari
gravitasi bumi. Bersama-sama dengan medan magnetik sebesar 100 gigatesla yang
muncul akibat rotasi bintang neutron, gaya ini sanggup menghancurkan seluruh
struktur atom yang ada di permukaannya. Dengan demikian permukaan bintang
neutron hanya didominasi oleh nukleus (inti atom) besi. Jika kita masuk sedikit
ke dalam, kita akan menemukan tekanan yang sangat besar, sehingga kerapatannya
dapat mencapai 1 ton/cc. Nukleus-nukleus yang lebih berat menghuni daerah ini.
Di tempat yang lebih dalam kerapatan menjadi 400.000 ton/cc, suatu keadaan yang
memungkinkan netron untuk bebas bergerak mengalir keluar dari nukleus.
Lebih dalam
lagi, kita akan menemukan apa yang disebut peneliti sebagai deretan “pasta-antipasta”.
Deretan ini dimulai pada kerapatan sekitar 1 juta ton/cc, suatu tempat dimana
nukleon-nukleon bergabung mirip seperti “daging-bakso”. Lebih ke dalam lagi
kita akan menemui bentuk “lasagna-antilasagna”, “spageti-antispageti”, serta
apa yang dinamakan “keju Swiss”. Di tempat yang kerapatannya melebihi 280 juta
ton/cc dapat muncul partikel-partikel eksotis seperti kondensat-pion,
hiperon-lambda, isobar delta, serta plasma quark-gluon. Meski perkiraan
teoretis ini sangat mencengangkan, pengamatan langsung bintang neutron belum
sepenuhnya dapat memberi dukungan.
Penelitian yang Dilakukan
Relatif tidak
terlalu sulit untuk menghitung tekanan, rapat-massa dan jari-jari bintang
neutron, asalkan rapat-massa di pusat bintang neutron serta persamaan keadaan
materi bintang neutron diketahui. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
salah satu solusi persamaan relativitas umum Einstein yang disebut sebagai
persamaan Tolman-Oppenheimer-Volkoff. Dari sini momen inersia bintang neutron
juga dapat dihitung. Saat ini, pengamatan eksperimen mulai diarahkan untuk
mengukur momen inersia bintang neutron. Masalahnya adalah: persamaan keadaan
materi yang ekstrem-rapat ini tidak diketahui secara pasti dan para ilmuwan
hanya dapat mengandalkan model matematis. Untungnya, eksperimen materi
super-rapat dapat dilakukan di atas permukaan bumi melalui tumbukan ion-ion
berat, seperti yang dilakukan oleh para fisikawan di GSI Darmstadt, Jerman, dan
di RHIC Brookhaven, Amerika. Hasil eksperimen ini dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki model-model persamaan keadaan tadi, sehingga pengamatan bintang
neutron dapat memberi informasi akurat tentang kerapatan massa di pusat bintang
neutron. Pada akhirnya para ilmuwan akan mampu memperkirakan secara akurat apa
yang terdapat dan terjadi di dalam bintang neutron.
Beberapa Fakta Menarik Tentang Bintang Neurtron
1. Bintang neutron terbentuk dari ledakan supernova yang
dipicu oleh keruntuhan massa bintang besar yang telah kehabisan bahan bakar.
Bagian inti
bintang terkompresi oleh tekanan gravitasi sehingga menghasilkan bintang
neutron yang sangat padat.
2. Akibat ukuran yang berkurang dari sebelumnya (bintang
besar), bintang neutron berotasi sangat cepat.
3. Bintang neutron termasuk benda paling padat di alam
semesta dan karena kompresi, gravitasi permukaan bintang neutron sangat tinggi
yaitu sekitar 1.011 kali lipat gravitasi bumi!
Sebuah benda
yang jatuh ke permukaan bintang neutron akan dipercepat hingga sekitar
1012m/s2, membuat benda tersebut hancur dan terurai menjadi atom-atom
penyusunnya.
Untuk
melepaskan diri dari gravitasi permukaan bintang neutron, seseorang harus
bergerak dengan kecepatan 100.000 km/s atau sekitar sepertiga kecepatan cahaya.
4. Agar bintang besar menjadi bintang neutron, massanya harus
8 kali lebih besar dari massa matahari, tetapi tidak melebihi 20 sampai 30 kali
massa matahari.
Jika
suatu bintang memiliki massa lebih besar dari 30 kali massa matahari, maka yang
terbentuk bukan bintang neutron melainkan lubang hitam (black hole).
Karakteristik
1. Bintang neutron memiliki kepadatan amat tinggi hingga
sesendok bintang neutron akan lebih berat dari sebuah gunung!
Satu sendok
teh bintang neutron memiliki berat sekitar 5×10^12kg.
Sebuah
bintang neutron bisa sekecil ukuran sebuah kota di bumi, katakanlah Jakarta,
tetapi berbobot lebih dari matahari!
2. Bintang neutron memiliki medan magnet yang sangat tinggi.
Kekuatan medan magnet bintang neutron sekitar 1.012 Gauss atau 1.013 kali lebih
besar medan magnet bumi!
Struktur
1. Permukaan bintang neutron, pada suhu sekitar 1 juta
Kelvin, sebagian besar terdiri dari inti atom besi dalam kondisi yang sangat
padat.
2. Atmosfer bintang neutron memiliki ketebalan 1 meter dan
didominasi oleh medan magnet intens sebesar 1.012 Gauss.
3. Saat menggali lebih dalam ke bintang neutron, kepadatan
akan semakin tinggi seiring dengan ditemukannya nukleus yang terdiri dari
neutron. Inti bintang neutron diperkirakan terdiri dari cairan superkonduktor
proton dan elektron!
Penemuan
1. Bintang neutron pertama kali dihipotesiskan segera setelah
penemuan neutron pada tahun 1933 oleh Walter Baade dan Fritz Zwicky untuk
menjelaskan pemicu supernova.
2. Pada tahun 1965, Antony Hewish dan Samuel Okoye pertama
kali menemukan sebuah objek yang memancarkan radiasi gelombang radio di Nebula
Kepiting yang terletak di konstelasi Orion.
3. Setelah
penelitian intensif, penemuan itu dikonfirmasi sebagai bintang neutron yang
kemudian direvisi menjadi bintang neutron berotasi atau disebut pulsar.Misi Bary NASA untuk Mempelajari Bintang Neutron Misterius, Bantuan dalam Navigasi Luar Angkasa
Sebuah misi NASA baru menuju Stasiun Antariksa
Internasional bulan depan untuk mengamati salah satu objek teramati yang paling
aneh di alam semesta.
Peluncuran 1 Juni, Explorer Komposisi Interior
Neutron Star (NICER) akan dipasang di atas stasiun luar angkasa sebagai misi
pertama yang didedikasikan untuk mempelajari bintang neutron, sejenis bintang
yang ambruk yang begitu padat sehingga para ilmuwan tidak yakin bagaimana
materi berperilaku jauh di dalamnya.
Bintang neutron memulai hidupnya sebagai bintang
antara sekitar tujuh dan 20 kali massa matahari kita. Ketika jenis bintang
kehabisan bahan bakar, ia runtuh di bawah bobot sendiri, menghancurkan intinya
dan memicu ledakan supernova. Yang tersisa adalah bola ultra padat hanya
sekitar 12 mil (20 kilometer) di seberang, seukuran kota, namun dengan massa
dua kali lipat matahari terjepit di dalam. Di Bumi, satu sendok teh bahan
bintang neutron akan menimbang satu miliar ton.
"Jika Anda membawa Gunung Everest dan
meremasnya menjadi semacam tong gula, itu adalah jenis kerapatan yang sedang
kami bicarakan," kata Keith Gendreau, penyidik utama NICER di Pusat
Penerbangan Luar Angkasa Goddard milik NASA di Greenbelt, Maryland.
Karena bintang neutron sangat padat, para ilmuwan tidak yakin
bagaimana materi berperilaku di interior mereka. Dalam pengalaman
sehari-hari, benda-benda tersusun dari atom. Saat bintang neutron
terbentuk, atomnya hancur dan bergabung. Akibatnya, sebagian besar bintang
neutron terdiri dari partikel subatomik yang dikemas ketat - terutama neutron,
serta proton dan elektron, di berbagai negara bagian. Pengukuran NICER
akan membantu ilmuwan memahami dengan lebih baik bagaimana materi berperilaku
dalam lingkungan ini.
"Begitu Anda berada di bawah permukaan bintang neutron,
tekanan dan kerapatan meningkat sangat cepat, dan segera Anda berada di
lingkungan yang tidak dapat Anda hasilkan di laboratorium manapun di Bumi,"
kata ilmuwan riset Universitas Columbia Slavko Bogdanov. , Yang memimpin grup
pemodelan kurva ringan NICER.
Satu-satunya benda yang diketahui lebih padat dari bintang neutron
adalah sepupu gelapnya, yaitu lubang hitam. Sebuah lubang hitam terbentuk
saat sebuah bintang lebih dari sekitar 20 kali massa matahari kita runtuh. Sebuah
gravitasi kuat lubang hitam membentuk penghalang yang dikenal sebagai cakrawala
peristiwa, yang mencegah pengamatan langsung. Jadi para ilmuwan beralih ke
bintang neutron untuk mempelajari materi di batas paling ekstrim yang paling
ekstrem.
"Bintang neutron mewakili batas kerapatan alami untuk benda
stabil yang tidak dapat Anda capai tanpa menjadi lubang hitam," kata
Godaven Zaven Arzoumanian, kepala peneliti kepala sekolah NICER dan pimpinan
sains. "Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan materi di dekat
kepadatan maksimum ini."
Untuk mempelajari batas ini, NICER akan mengamati bintang neutron
yang berputar cepat, juga dikenal sebagai pulsar. Bintang-bintang ini bisa
berputar ratusan kali per detik, lebih cepat dari bilah blender rumah tangga. Pulsar
juga memiliki medan magnet yang sangat kuat, triliunan kali lebih kuat dari
pada Bumi. Kombinasi rotasi cepat dan magnetisme yang kuat mempercepat partikel
mendekati kecepatan cahaya. Beberapa partikel ini mengikuti medan magnet
ke permukaan, turun di kutub magnet dan memanaskannya sampai terbentuknya titik
panas yang bersinar terang di sinar X-ray.
"NICER dirancang untuk melihat emisi sinar-X dari titik-titik
panas tersebut," kata Arzoumanian. "Seiring titik-titik menyapu
ke arah kita, kita melihat lebih banyak intensitas saat mereka memasuki
pemandangan kita dan saat mereka bergerak keluar, cerah dan meredupkan ratusan
kali setiap detik."
Sebuah gravitasi bintang neutron begitu kuat sehingga melengkung
ruang-waktu, kain kosmos, mendistorsi pandangan kita tentang permukaan bintang
dan titik panasnya yang menyapu. NICER akan mengukur perubahan kecerahan
yang berkaitan dengan distorsi ini saat bintang berputar. Ini akan
memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan radius pulsar, sebuah pengukuran
kunci yang diperlukan untuk memahami struktur interiornya.
"Begitu kita memiliki ukuran massa dan radius, kita bisa
mengikat hasil tersebut secara langsung ke dalam fisika nuklir dari apa yang
terjadi saat Anda memampatkan begitu banyak massa menjadi volume kecil seperti
itu," kata Arzoumanian.
Selain memahami bagaimana bintang neutron disatukan, pengamatan
NICER juga akan membantu ilmuwan memahami dengan lebih baik massa kritis yang
harus dicapai bintang sebelum bisa berubah menjadi lubang hitam. Ini
sangat penting dalam sistem di mana bintang neutron mengorbit bintang lain,
yang memungkinkan mereka menarik bahan dari bintang pendamping dan mendapatkan
lebih banyak massa.
"Semakin banyak bintang neutron yang kita amati pada massa
tinggi, semakin tinggi ambang massa menjadi bintang yang berubah menjadi lubang
hitam," kata anggota tim ilmuwan NICER Alice Harding di Goddard. "Memahami
apa itu massa kritis yang akan membantu kita menentukan berapa banyak lubang
hitam dan bintang neutron yang ada di alam semesta."
NICER juga akan memberi ilmuwan dan teknolog kesempatan unik untuk
melakukan kemajuan dalam navigasi luar angkasa. Pengukuran sinar-Xnya akan
mencatat waktu kedatangan pulsa dari masing-masing bintang neutron yang
diamati, dengan menggunakan emisi pulsar biasa sebagai jam kosmik
ultra-presisi, menandingi keakuratan jam atom seperti yang digunakan di dalam
satelit GPS. Perangkat lunak penerbangan terintegrasi - yang dikembangkan
untuk demonstrasi Stasiun Penjelajah X-ray Timing dan Navigasi Teknologi
(SEXTANT) - dapat melihat bagaimana perkiraan kedatangan pulsa sinar-X dari
perubahan bintang neutron yang diberikan saat NICER bergerak dalam orbitnya. Perbedaan
antara waktu kedatangan yang diharapkan dan aktual memungkinkan SEXTANT untuk
menentukan orbit NICER semata-mata dengan mengamati pulsar.
Meskipun pesawat ruang angkasa di orbit Bumi menggunakan sistem
GPS yang sama yang membantu pengemudi menavigasi di lapangan, tidak ada sistem
ekuivalen yang tersedia untuk pesawat luar angkasa yang bepergian jauh
melampaui Bumi.
"Tidak seperti satelit GPS, yang mengorbit mengelilingi Bumi,
pulsar didistribusikan ke seluruh galaksi kita," kata Jason Mitchell,
manajer proyek SEXTANT di Goddard. "Jadi kita bisa menggunakannya
untuk membentuk sistem seperti GPS yang bisa mendukung navigasi ruang angkasa
di seluruh tata surya, memungkinkan eksplorasi di dalam angkasa di masa
depan."
Pemasangan di stasiun luar angkasa memberi ilmuwan dan teknolog
kesempatan untuk mengembangkan misi multi guna pada platform yang mapan.
"Dengan misi NICER-SEXTANT, kami memiliki kesempatan bagus
untuk menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk mendemonstrasikan
teknologi yang akan membawa kita ke tata surya luar dan ke luar, dan memberi
tahu kita tentang beberapa benda paling menarik di langit," Gendreau Kata.
NICER adalah Misi Kesempatan Astrofisika dalam program Penjelajah
NASA, yang menyediakan kesempatan terbang yang sering untuk penyelidikan ilmiah
kelas dunia dari ruang dengan menggunakan pendekatan manajemen yang inovatif,
efisien dan efisien di dalam area sains holistik dan astrofisika.Direktorat
Misi Teknologi Antariksa NASA mendukung komponen misi SEXTANT, yang
mendemonstrasikan navigasi pesawat ruang angkasa berbasis pulsar.
Demikian Pembahasan tentang Bintang Neutron. bintang yang selalu menarik untuk di pelajari baik itu oleh orang-orang yang bergerak dibidangnya, maupun orang-orang yang berusaha ingin tahu tentang si eksotis bintang Neutron ini.
sumber : fisikanet.lipi.go.id, amazine.co, asa.gov
No comments:
Post a Comment